Apakah hipertensi penyakit keturunan? Jawabannya adalah tidak tentu. Sebab, hipertensi bisa dipengaruhi faktor genetik maupun lingkungan.
Apakah hipertensi penyakit keturunan? Pertanyaan ini sering muncul, terutama di tengah meningkatnya kasus tekanan darah tinggi di Indonesia. Banyak orang khawatir saat mengetahui riwayat hipertensi dalam keluarga, takut akan mengalami hal serupa, sehingga berbondong-bondong mencari cara mencegah penyebab darah tinggi.
Jika Anda salah satunya, tenang saja. Di artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan ilmiahnya agar mengetahui cara penanganan dan pencegahan terbaik untuk diri maupun keluarga Anda.
Fakta Medis: Apakah Hipertensi Penyakit Keturunan?
Hipertensi bisa dipengaruhi oleh faktor genetik maupun lingkungan. Seseorang yang memiliki orang tua dengan riwayat tekanan darah tinggi berisiko lebih besar mewarisi kecenderungan tersebut, sehingga peluang mengalami hipertensi di kemudian hari menjadi lebih tinggi.
Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah hipertensi familial. Akan tetapi, faktor lingkungan seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi garam, dan tingkat stres yang tinggi juga berkontribusi besar terhadap perkembangan penyakit tekanan darah tinggi.
Penelitian Seputar Hipertensi dan Faktor Genetik
Sebuah studi membuktikan bahwa hipertensi merupakan kondisi poligenik kompleks yang terjadi karena kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Penelitian yang dilakukan di Puskesmas Bakunase, Kota Kupang, menemukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor genetik dan tekanan darah tinggi pada individu berusia 19 sampai 49 tahun dengan nilai p<0,05.
Sementara itu, penelitian lain di SMP Negeri 8 Malalayang justru tidak menemukan keterkaitan signifikan antara riwayat hipertensi dalam keluarga dengan kasus hipertensi pada remaja. Temuan ini menegaskan bahwa faktor genetik bukan satu-satunya penyebab, karena faktor lingkungan dan gaya hidup juga memiliki peran yang sangat besar.
Faktor Risiko Lain yang Menyebabkan Hipertensi
Selain faktor genetik, beberapa penyebab lain dapat meningkatkan risiko hipertensi. Berikut ini daftarnya.
- Pola makan yang tidak sehat: Mengonsumsi makanan tinggi garam dan rendah kalium berpotensi meningkatkan risiko hipertensi.
- Kurangnya aktivitas fisik: Gaya hidup sedentari atau kurang bergerak dapat berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.
- Obesitas atau kelebihan berat badan: Berat badan berlebih menambah beban kerja jantung, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.
- Merokok dan mengonsumsi alkohol: Kebiasaan ini dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko hipertensi.
- Stres: Stres kronis dapat memengaruhi tekanan darah melalui mekanisme hormonal.
Sudah Paham Apakah Hipertensi Penyakit Keturunan?
Jadi, apakah hipertensi penyakit keturunan? Jawabannya adalah tidak selalu. Meskipun faktor genetik bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi, gaya hidup sehat tetap hindari dari risiko hipertensi, meskipun keluarga Anda memiliki riwayat penyakit ini.
Bagi Anda yang memiliki riwayat hipertensi atau sangat peduli terhadap kesehatan, penting untuk rutin memantau tekanan darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat, menggunakan alat dari seri Tensimeter OMRON. Semua produk tensimeter OMRON telah melalui uji klinis dan terbukti memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Dengan rutin memeriksa tekanan darah, Anda dapat menurunkan risiko terkena stroke hingga 54%. Untuk mendapatkan konsultasi lebih lanjut, silakan hubungi OMRON Healthcare melalui nomor WhatsApp yang tersedia.